Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dokter Zuhro Kunjungi dan Apresiasi Rumah Padat Karya Krembangan Surabaya Penghasil Maggot

| Agustus 27, 2022 | 0 Views Last Updated 2022-08-27T08:15:35Z




Liputanphatas.com||Surabaya, -Dalam beberapa bulan terakhir, nama Maggot mendadak populer di kalangan pembudi daya ikan di Indonesia. Nama tersebut menjadi buah bibir, karena Pemerintah Indonesia sejak awal 2020 sudah menyebutkan akan menjadikan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) itu sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan pakan ikan.

Meski sudah ada bahan baku lain yang juga bisa dijadikan bahan baku alternatif, namun Pemerintah terlihat fokus pada Maggot, karena banyak manfaat dan keunggulan yang tidak ada pada bahan baku lain

Keunggulan itu, di antaranya karena Maggot mengandung protein tinggi dan berkualitas yang dibutuhkan oleh ikan, pembuatan yang mudah dilakukan oleh siapa saja dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau karena media utamanya adalah sampah organik.

Manfaat lain dari Maggot, adalah pengolahan sampah organik yang biasanya banyak diproduksi oleh rumah tangga. Dengan diolah menjadi Maggot, sampah akan menghilang dan di saat yang sama akan menjadi makanan untuk ikan.

Rumah Padat Karya Krembangan atau Rumah Maggot yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada tanggal 22 Juni 2022 lalu, warga Krembangan juga telah melakukan budidaya maggot lalat BSF (black soldier fly).

Dalam kunjungannya, anggota komisi B DPRD kota Surabaya, dr Zuhrotul Mar'ah Lailatusholichah sangat mengapresiasi Rumah Padat Karya Krembangan yang fokus kepada budidaya maggot, lele dan urban farming, Kamis (25/8/2022).

"Saat ini, Alhamdulillah sudah bisa menghasilkan 50 kg dalam tiga hari untuk maggot, lele sudah satu kali panen dan buahnya sudah ada yang berbuah yaitu melon dan semangka. Ada juga terong, tomat serta cabai", terang dr Zuhro.

Lanjut dr Zuhro, info dari ketua Rumah Padat Karya Krembangan masih membutuhkan mesin pencacah sayur buah yang digunakan untuk media maggot (sayur buah yang sudah tidak digunakan alias sampah organik). Serta dapat memperkerjakan 6 warga MBR.

"Mudah-mudahan produk akan semakin bertambah, pemasaran lancar, sehingga tujuan akhir untuk mensejahterakan warga bisa tercapai", harap dr Zuhro.(Rik)
×
Berita Terbaru Update