Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KASAD Dudung Abdurachman dan Kyai Khos Jatim, Peletakan Batu Pertama Revitalisasi Makam Aulia Sono Buduran Sidoarjo.

| Agustus 31, 2022 | 0 Views Last Updated 2022-09-03T15:50:23Z



Liputanphatas.com||Sidoarjo – Revitalisasi Makam para Auliya Pondok Pesantren sepuh Sono, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo dimulai, Rabu (31/8/2022) Dimulainya revitalisasi makam yang berada di komplek asrama Gupusjat Optronik II Puspalad Sidoarjo ditandai dengan peletakan batu pertama oleh KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman bersama, Khofifah Indar Parawansa,  Selaku  Gubernur Jawa Timur, , dan  H. Ahmad Muhdlor S.IP, Selaku Bupati Sidoarjo,   KH. Marzuki Mustamar, Selaku Ketua PWNU Jawa Timur, dan Ulama Khos Sidoarjo sekaligus Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH. Agoes Ali Masyhuri. Rabu,

Turut mendampingi kunjungan KASAD diantaranya Nurchahyanto, M.Sc, Selaku Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI,  serta  Irjen Pol. Dr. Nico, Selaku Kapolda Jatim Afinta ikut hadir dalam kesempatan tersebut. Selain itu juga dihadiri oleh Rais Syuriah PCNU Sidoarjo KH. Abdus Salam Mujid serta KH. Amirudin Muin.

Sebelum dimulai peletakan batu pertama, KASAD Jenderal Dudung berziarah ke makam KH. Muhayyin. Terdapat enam makam utama dalam komplek tersebut, urutan yang paling sepuh yaitu KH. Muhayyin, Nyai Hj. Asfiyah (istri KH. Muhayyin, KH. Abu Mansur, KH. Zarkasyi, KH. Said dan KH. Maksum Ali.



Dudung Abdurachman menyampaikan ucapan terimakasihnya atas dukungan dan partisipasi semua pihak atas terlaksananya revitalisasi makam auliya Sono. Dikatakannya keberadaan makam tersebut memiliki nilai histori yang penting bagi perjuangan kemerdekaan RI. Banyak syuhada yang gugur dan yang dimakamkan ditempat ini. Cerita itu ia dapatkan langsung dari bupati Sidoarjo saat beberapa bulan lalu berziarah ke makam Sono. Dari cerita tersebut terketuklah hatinya untuk ikut merawat makam tersebut.



“Saya langsung perintahkan panggil Kapuspalad, kita langsung revitalisasi, kebetulan saya juga NU, saya dulu nyantri juga,”sampainya.

Sementara itu H. Ahmad Muhdlor, Selaku Bupati Sidoarjo, mengatakan makam Sono menjadi salah satu cagar budaya di Sidoarjo. Keberadaannya akan menjadi destinasi wisata religi. Diceritakannya auliya Sono yang di makam kan disini merupakan pendiri pondok pesantren Sono. Banyak auliya besar pernah menimbah ilmu di Ponpes Sono. Salah satunya pendiri NU KH. Hasyim Asyari. Sidoarjo dulu kaya Gus Muhdlor pernah menjadi pusat pendidikan Islam. Tempatnya di ponpes Sono Buduran.

“Ditempat ini juga dimakamkan KH. Said yang merupakan ayah dari KH. Ali Mas’ud atau Mbah Ud Pagerwojo Buduran. Makam Sono ini penting karena menjadi sejarah bahwa pusat peradaban pendidikan Islam pernah ada di Sidoarjo,” Pungkasnya.(Vika)
×
Berita Terbaru Update