Liputanphatas.com || Surabaya - Gufron yang akrab dipanggil Cak Kop , di usia hampir 15 tahun Sampai sekarang masih bekerja sebagai penjahit. Dia setia menjahit baju , dimodifikasi di pinggir Jalan Patua Surabaya , Hari Selasa (2/8/22).
Dengan peralatan mesin jahit konvensionalnya, warga Kelurahan Tembok Dukuh Penumpang, di Kecamamtan Sawahan , tersebut mulai menjahit satu persatu pakaian dan celana yang dipermak pelanggannya. Gufron , tak mengeluh, meski panas dan debu dirasakan setiap hari,
Selain untuk menjahit, Gufron juga menggunakan Meja mesin Jahit di sertai Dinamo listrik tersebut sebagai peralatan menjahit dan aksesoris sejak 15 Tahun terakhir.
Sebelumnya, ia pernah memiliki bangunan semi permanen, namun harus digusur karena kebijakan pemerintah yang tidak memperbolehkan pedagang kaki lima membangun bangunan permanen di tepi jalan Patua Surabaya , untuk tempat usahanya.
"Tahun 2017 akhir Satpol PP keliling dan membongkar tempat usaha permanen di pinggir jalan PatuaTempat usaha sifatnya harus bongkar pasang," kata Gufron. (Pri).