Liputanphatas.com || JAKARTA, -
Presiden Joko Widodo memastikan sejumlah pemimpin negara-negara besar dunia akan hadir di KTT G20, yang akan berlangsung 15-16 November mendatang di Bali.
Salah satu pertemuan bilateral yang menyedot perhatian internasional adalah perjumpaan antara Xi Jinping, dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang dijadwalkan akan bertemu sehari sebelum KTT berlangsung. Keduanya, akan melakukan pembicaraan terkait hubungan kedua negara, maupun persoalan-persoalan global lainnya.
Menurut juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Piere dalam sebuah pernyataan yang dilansir AFP, Jumat (11/10/2022), kedua pemimpin negara adidaya tersebut, akan membahas upaya untuk mempertahankan dan memperdalam jalur komunikasi.
“Secara bertanggung jawab mengelola persaingan dan bekerjasama di mana kepentingan kita selaras, terutama pada tantangan trans nasional,” demikian disampaikan Karine Jean-Piere.
Selain itu, menurut informasi, sejumlah persoalan global juga akan menjadi pembahasan Biden dan Jinping, diantaranya persoalan Taiwan, dimana sikap AS di Pulau itu tidak berubah sama sekali.
Hal lain yang akan menjadi pokok pembahasan adalah peluncuran uji coba rudal yang ditingkatkan oleh Korea Utara, oleh Amerika Serikat dan sekutunya dianggap sebagai ancaman yang berkembang di Asia Timur. Washington ingin Beijing menekan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk menarik kembali kegiatannya dan terlibat dalam pembicaraan tentang denuklirisasi.
"Ini adalah area di mana China dan Amerika Serikat memiliki sejarah kerja sama," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan.
"Dan jika mereka melakukannya, bagaimana mengatasinya, dan bagaimana mengatasinya," tambahnya.
Pejabat pemerintahan Biden mengatakan, tidak ada pernyataan bersama dari kedua pemimpin yang direncanakan setelah pertemuan mereka.
Posisi strategis Indonesia jaga perdamaian dunia
Pertemuan Biden dan Jinping di KTT G20 Bali, dimana salah satu agenda keduanya membahas persoalan Taiwan dan uji coba rudal nuklir Korea Utara, menunjukkan peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.
Komitmen Indonesia untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial merupakan amanat dari alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Komitmen ini senantiasa diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi aktif Indonesia di dalam MPP PBB.
Dalam konteks internasional, partisipasi Indonesia merupakan indikator penting dan konkrit dari peran suatu negara dalam memberikan kontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Sedangkan dalam konteks nasional, keterlibatan tersebut merupakan sarana peningkatan profesionalisme individu dan organisasi yang terlibat secara langsung dalam penggelaran operasi internasional.
Sebagaimana disampaikan pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing, dengan hadirnya dua pemimpin negara adidaya tersebut, menunjukkan Indonesia memiliki peran strategis dalam menciptakan perdamaian dunia, sekaligus menunjukkan eksistensi dan kredibilitas Indonesia di mata dunia.
“Ini merupakan penghormatan bagi kita sebagai bangsa Indonesia, dengan hadirnya Biden dan Jinping dalam KTT G20 di Bali, Indonesia telah memberikan ruang bagi terciptanya ketertiban dunia maupun perdamaian dunia. Inilah bukti dan peran nyata serta kontribusi Indonesia terhadap dunia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo,” kata Emrus, melalui keterangan, Senin, (14/11/2022).(Yan)