Liputanphatas.com || Malang - Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2022 dijadikan sebagai momentum untuk menegaskan kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan penyandang disabilitas, yaitu dari paradigma karitatif dan charity based menjadi paradigma yang human right based, itulah yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada hari Kamis 08/12/2022.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Malang, Walikota Batu, Walikota Malang, Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala OPD Se-Jawa Timur, Kapolres Malang Kota, Kapolres Kabupaten Malang, serta Komunitas Disabilitas.
Khofifah ingin secara terus menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksebilitas bagi penyandang disabilitas, menjamin akses pendidikan, akses kesehatan, dan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dan membangun infrastruktur yang aksesibel untuk menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi disabilitas.
"Dengan harapan Penyandang Provinsi Jawa Timur dapat menjadi salah satu pilar masyarakat yang mengambil peran aktif menuju tatanan dunia yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan pasca Covid-19, sebagaimana tema yang diusung "Transformative Solutions For Inclusive Development he Role Of Innovation in Fuelling an Accessible and Equitable World" (Pertisipasi Bermakna Menuju Pembangunan Inklusif yang Berkelanjutan)," ucapnya.
Pembangunan Inklusif yang Berkelanjutan di Tahun 2022 ini diwujudkan melalui Progam Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) Provinsi Jawa Timur dengan total nilai bantuan sejumlah Rp.14.400.000.000,- (empat belas miliyar empat ratus juta rupiah) dengan sasaran prioritas 4.000 (empat ribu) Penyandang Disabilitas Berat.
Selanjutnya Progam Bantuan Sosial Dampak Inflasi dan Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan total nilai bantuan sejumlah Rp.2.400.000.000,- (dua miliyar empat ratus juta rupiah) dengan sasaran KPM (Kelompok Penerima Manfaat) Bantuan Sosial ASPD plus sebanyak 4.000 (empat ribu) orang.
Adapun dalam upaya peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksebilitas bagi penyandang disabilitas. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan Buffer Stock ABM (Alat Bantu Mobilitas) berupa kursi roda sebanyak 200 (dua ratus) buah, kursi roda multiguna 205 (dua ratus lima) buah, kursi roda CP (Celebral Palsy) 175 (seratus tujuh puluh lima) buah dan alat bantu dengar (Hearing Aid) sebanyak 50 (lima puluh) buah.
Khofifah menambahkan, secara nyata telah dketahui bahwa banyak teman teman disabilitas yang telah mensejajarkan diri di berbagai bidang, seperti musik, pegawai, mahasiswa, ibu rumah tangga, olah raga, MTQ, Tehnik Infomasi Komputer, karyawan/pegawai di banyak sektor, bahkan banyak yang telah melampaui batas dengan berkiprah di tingkat Nasional, Asia, dan Internasional.
"Saya merasa bangga dan berlabuh harapan semoga vibrasi prestasi ini dapat menyebar ke lebih banyak lagi disabilitas lainnya, Teruslah berkarya untuk bangsa walaupun dengan cara yang berbeda," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, H. M. Alwi mengatakan, momentum peringatan Hari Disabilitas ini, Gubernur Khofifah mengajak kepada semuanya untuk lebih peduli dengan penyandang disabilitas.
“Maka tahun 2022 ini, ada bantuan alat bantu mobiltas, yakni kursi roda dan alat bantu dengar. Ini semua dalam rangka kita memberikan perlindungan sosial bagi saudara saudara kita,” katanya.
Tahun ini, Dinas Sosial menyerahkan 600 unit alat bantu yang penyalurannya disesuaikan dengan agenda Gubernur Khofifah. Sedangkan khusus untuk acara di Malang ini, sebanyak 75 alat bantu. “Alat bantunya itu alat bantu dengar dan kursi roda,” ujarnya.
Di sisi lain, anggota Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafakih memuji penyelenggaraan peringatan Hari Disabilitas tersebut. “Acara ini keren, keren kemasannya, keren nilai nilai yang hendak di bangun, dan juga pesertanya,” puji Hikmah. (Red)