Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

TANGGULANGI TUBERCULOSIS, YABHYSA OPTIMIS INCIDENCE RATE TB DI SURABAYA MENURUN

| Desember 15, 2022 | 0 Views Last Updated 2022-12-16T02:11:06Z


Liputanphatas.com || Surabaya, - Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) atau TB di Kota Surabaya gencar mengeliminir keberadaan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut sebagai upaya menanggulangi Tuberkulosis (TB), Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Sub Sub Recipient (SSR) kota Surabaya menggandeng Dinas Kesehatan kota Surabaya serta DPRD kota Surabaya menggelar Konferensi Pers bertajuk Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Hotel Platinum lantai 19, Kamis (15/12/2022). 

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Komisi D DPRD kota Surabaya Hj. Khusnul Khatimah, S.Pd.I., M.Pd.I., Anggota komisi B DPRD kota Surabaya dr. Zuhrotul Mar'ah Lailatusholichah, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan kota Surabaya dr. Sri Setyani, M.Kes., Wasor Priyo Susilo, S.Kep. Ns., Dinas Kominfo serta awak media.

Ketua Yabhysa kota Surabaya, Siti Maslamah S.Pd menjelaskan, tujuan digelarnya konferensi pers tersebut sebagai bentuk kepedulian serta penanggulangan TBC di kota Surabaya.

"Jumlah pasien TBC di kota Surabaya masih menduduki peringkat pertama di Jawa Timur, oleh sebab itu peran Komunitas Yabhysa bersama kader-kader di kota Surabaya sangat membantu dalam menemukan pasien-pasien TBC dan mendampingi pasien sampai sembuh", terang Siti Maslamah.


Sementara itu, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan kota Surabaya, dr. Sri Setyani, M.Kes. menjelaskan, Indonesia masih menduduki peringkat negara dengan beban TBC ke-2 tertinggi di dunia dengan jumlah kasus sekitar 969.000 pertahun dengan angka kematian sebanyak 144.000 per tahun.

"Data TBC di Indonesia tahun 2020 menunjukkan sebagian besar kasus (67%) terjadi pada usia produktif (15-54%) dan 9% usia anak dibawah 15 tahun terkena TBC, hal ini menjadi bukti bahwa perlu segera dilakukan upaya mengeliminasi TBC", terangnya.

Sedangkan capaian penemuan suspek TBC 2019-2022, jumlah penemuan terduga TBC di tahun 2022 adalah 79.632 orang (130,96% dari target 1 tahun). Capaian tersebut merupakan penemuan terduga tertinggi selama 4 tahun terakhir.

Untuk angka keberhasilan pengobatan TBC menunjukkan trend peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Capaian angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2022 sebesar 91,01% (target>90%).

Siti Maslamah menjelaskan, pengobatan TBC gratis dari Pemerintah membutuhkan waktu yang lama, sangat diperlukan peran serta dukungan keluarga, masyarakat, serta lembaga-lembaga pemerintahan juga swasta yang peduli.

"Tugas kami adalah TOSS yaitu Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh, semakin banyak masyarakat memahami TBC, maka semakin banyak yang bisa di temukan dan diobati", paparnya.

Lanjut Siti Maslamah, Yabhisa terbentuk dari tahun 2020, masuk tahun 2021 Yabhisa mendapatkan amanah dari The Global Fund untuk berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan serta mempunyai kader sebanyak 175 yang tersebar di 63 Puskesmas kemudian 31 kecamatan yang ada di Surabaya bersama Dinkes untuk menanggulangi penyakit TB.


"Perlu terus dilakukan penguatan peran dan dukungan PMO serta keluarga, permasalahan penduduk musiman, migrasi penduduk karena pekerjaan, ketakutan pasien mengakses fasyankes menjadi tantangan P2P-TBC khususnya pada masa Pandemi Covid-19", imbuhnya.

Sekedar diketahui jumlah fasyankes di kota Surabaya adalah 63 puskesmas, 16 rumah sakit pemerintah, 44 rumah sakit swasta, 149 klinik, 4 klinik pemerintah, dan 580 DPM.

Pengobatan bisa diakses di semua puskesmas, 63 puskesmas secara gratis. Apabila ada kondisi khusus atau faktor pemberat, maka bisa dirujuk ke rumah sakit sebagai layanan lanjutan. Tapi jika dalam kondisi yang stabil dan aman semuanya dilakukan di puskesmas," terangnya.

Peran serta DPRD kota Surabaya mengawal penanggulangan TB khususnya komisi D bidang kesehatan.

Meski demikian, kami berharap agar masyarakat bisa lebih waspada dan mengetahui gejala-gejala penyakit TB. Dengan begitu, ketika mempunyai gejala-gejala yang menjurus ke TB bisa segera mencari pertolongan. "Jadi masyarakat jangan sampai sembunyi, takut, dan sebagainya. Karena penyakit itu bisa disembuhkan, sudah ada obatnya dan bisa sembuh total," pungkasnya.(dw)


×
Berita Terbaru Update