Liputanphatas.com || Sidoarjo, -Selama ini, LIRA Sidoarjo sudah banyak melakukan pendampingan-pendampingan pada masyarakat yang membutuhkan. Yang terbaru adalah membantu warga Dusun Krajan Kelurahan Krian yang rumahnya tergusur untuk pengembangan Stasiun milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Alhamdulillah, kami bisa membantu 26 kepala keluarga disana untuk bernegosiasi dengan PT KAI Daops 8 Surabaya sehingga mereka yang seharusnya tergusur begitu saja bahkan terancam dipidanakan, akhirnya bisa mendapatkan santunan,” jelas Nizar.
Selain itu, LIRA Sidoarjo juga getol mengkritisi program-program Pemkab setempat yang dinilai menyimpang dari tata aturan yang berlaku maupun yang dianggap tidak pro rakyat. Salah satunya adalah melaporkan kasus dugaan korupsi dana pembelian seragam PNS Pemkab Sidoarjo ke Kejaksaan Negeri Sidoarjo.
Kasus dugaan penyelewengan uang rakyat itu terjadi pada tahun 2019 lalu dengan nilai proyek lebih dari Rp 6 Miliar. Informasinya proyek tersebut melibatkan 48 Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) yang tersebar di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Nizar melanjutkan, meski sudah terpilih kembali sebagai Bupati LIRA Sidoarjo untuk ketiga kalimanya, saat ini ia sendiri justru menjadi salah satu kandidat kuat sebagai Gubernur LIRA Jawa Timur yang akan dipilih dalam forum Muswil di akhir Januari mendatang.(Nit/Hlim)
Editor : Dwi. H