Liputanphatas.com || Pasuruan - Menurut hemat penulis beberapa hal yang seharusnya diberikan skala prioritas oleh kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pasuruan demi perkembangan dan kemajuan sektor pendidikan yang ada di wilayah kabupaten Pasuruan diantaranya secepatnya melakukan inventarisasi fasilitas sarana dan prasarana baik untuk strata SDN dan SMPN.
Ada di wilayah kabupaten Pasuruan yang rusak dan secara serta merta melakukan tindak lanjut perbaikan (anggaran perbaikan tahun 2023 sudah teranggarkan) dasar sederhananya pelaksanaan proses belajar mengajar mustahil bisa diharapkan keberhasilannya kalau sarana prasarana pada lembaga pendidikan yang ada dalam kondisi rusak, tidak memberikan rasa aman dan nyaman bahkan meresahkan bagi peserta didiknya.
Sebagai satu contoh kasus, pada hari senen (16-01-2023) tim Liputan phatas mendapat informasi dari salah satu tokoh masyarakat dan perangkat desa Watukosek tentang adanya ruang perpustakaan di lembaga pendidikan SDN 1 Watukosek yang dalam kondisi rusak dan atas dasar informasi tersebut awak media pada hari Selasa (17-01-2023) Jam 10.00 wib.
Langsung melakukan investigasi kepada lembaga pendidikan SDN 1 Watukosek dengan minta diantar oleh salah seorang perangkat desa Watukosek M Nasir yang kebetulan juga sebagai anggota komite pada SDN 1 Watukosek tersebut.
Awak media mendapat beberapa temuan sesuai dengan fakta di lapangan antara ruang perpustakaan tersebut temboknya banyak yang retak, ruang dalam dan teras disanggah bambu dan betul – betul mau ambruk.
Padahal keberadaan perpustakaan dan fungsinya sangat vital sebagai sarana untuk mempercepat para peserta didik supaya lebih gemar membaca.
Bagaimana dapat menumbuhkan para peserta didik gemar membaca kalau sarana prasarana ruang perpustakaannya tidak secepatnya dilakukan perbaikan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pasuruan sebagai dinas terkait yang paling bertanggung jawab pada sektor pendidikan yang ada ? Ada apa ya ? .
Dan ketika awak media melakukan konfirmasi dengan kepala sekolah SDN 1 Watukosek yang akrab disapa Bapak Harry dan didampingi anggota komite M Nasir secara bergantian menjelaskan kami sebagai kepala sekolah baru di lembaga ini dengan terpaksa menutup dan tidak memanfaatkan ruang perpustakaan untuk para peserta didik karena demi menghindari sesuatu yang tidak kami dengan kondisi ruang perpustakaan yang dalam kondisi rusak seperti itu jadi untuk sementara kami kunci, jelasnya.!!!.
Dan M Nasir selaku perangkat desa Watukosek yang nota bene juga anggota komite sekolah SDN 1 Watukosek tersebut, berharap kepada bapak bupati dan wakil bupati kabupaten Pasuruan untuk menginstruksikan kepada kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Pasuruan untuk secepatnya melakukan perbaikan pada ruang perpustakaan yang dalam kondisi rusak tersebut hal ini demi merespon dan menindak lanjuti secara nyata apa yang menjadi keluhan dan aspirasi dari para orang tua peserta didik lembaga pendidikan SDN 1 Watukosek, Tuturnya.(Nit/Lim)
Editor : Dwi. H