Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sarasehan AMM Kota Surabaya Bahas Kepemimpinan Ideal Persyarikatan di Kota Metropolitan

| Januari 01, 2023 | 0 Views Last Updated 2023-01-01T15:53:49Z


Liputanphatas.com || Surabaya, - Penghujung tahun 2022, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang diinisiasi oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) kota Surabaya menggelar Sarasehan Ortom Muhammadiyah Surabaya.

Dengan tema Kepemimpinan Ideal untuk Persyarikatan di kota Metropolitan, kegiatan tersebut digelar di Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) jalan Wuni Surabaya hari Sabtu tanggal 31 Desember 2022 malam.

Sarasehan tersebut dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Drs. H. Hamri Al Jauhari, M.Pd.I. serta menghadirkan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya Hj. Alifah Hikmawati, S.Th.I., Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Surabaya Achmad Rosyidi, S.H.I., Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Surabaya Adinda Purnama K, S.I.Kom., Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Surabaya Abraham Adimukti, Ketua Pimda Tapak Suci Drs. Mahfud, P.Ua., Ketua Kwarda Hizbul Wathan H. Dikky Syadqomullah, M.HES., juga Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah M. Yogik Septiawan.

Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya Drs. H. Hamri Al Jauhari, M.Pd.I. mengingatkan, bahwa dalam berorganisasi di persyarikatan Muhammadiyah adalah berjuang menegakkan kalimat Allah SWT "Li'ila'i Kalimatillah". 

"Hal ini sesuai dengan AD ART Muhammadiyah Bab III pasal 6 tentang maksud dan tujuan Muhammadiyah, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya", tuturnya.

Lanjut Hamri menjelaskan bahwa hal tersebut adalah tugas yang berat, akan tetapi harus dilakukan dengan penuh semangat dan istiqomah. Siapa lagi kalau bukan kita, sebagai pimpinan persyarikatan, pimpinan ortom, kader Muhammadiyah untuk memperjuangkan agama Islam melalui manhaj Muhammadiyah. Jadilah kita penolong agama Allah SWT, dan ingatlah Persyarikatan Muhammadiyah komitmen dan konsisten dalam memperjuangkan agama Islam. 


"Memahami Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Gerakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar dan Gerakan Tajdid (pembaharuan/purifikasi). Forum tersebut adalah forum perjuangan, bukan sekedar ramai, dilakukan secara tulus ikhlas berjuang membesarkan Muhammadiyah, dan memperjuangkan Islam", tutupnya.

Pendapat para Pimpinan Ortom Muhammadiyah kota Surabaya sepakat, bahwa Pimpinan Muhammadiyah kedepan harus meneladani kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW yaitu Sidiq, Tabligh, Amanah dan Fathonah. 

Berikut paparan kepempimpinan menurut para pimpinan ortom diantaranya :
1. Hj. Alifah Hikmawati, S.Th.I. Ketua PDA kota Surabaya menekankan tenang nilai kejujuran dan kultur kepemimpinan di Muhammadiyah yang memahami jabatan amanah, bukan diminta.
2. Ketua Pimda Tapak Suci Drs. Mahfud, P.Ua. menekan kemampuan pemimpin harus bisa menjaga hubungan dengan Allah (Hablumminallah) dan hubungan dengan sesama manusia (Hablumminannas) sebagai representasi khalifah di bumi. 
3. Fitriyah, S.Pd. Sekretaris PD Nasyiatul Aisyiyah juga menekankan kepemimpinan yang akomodatif terhadap kader Muhammadiyah yang ada ortom. 
4. Achmad Rosyidi, S.H.I. Ketua PDPM Surabaya menekankan tentang Disiplin dalam menegakkan aturan organisasi dan kepemimpinan yang merangkul semua kalangan dengan tetap kritis konstruktif dalam gerakan. 
5. M. Yogik Septiawan Ketua PC IMM Kota Surabaya menjelaskan pentingnya meneladani kepemimpinan KH. Ahmad Dahlan, berkemajuan dan visioner atau dalam bahasa lain Kepemimpinan Profetik "Transendensi Religiusitas, humanitarian menyeru kebaikan, dan liberasi membebaskan dari keterbelakangan, kekurangan, kemiskinan dan lain sebagainya" mengutip pendapat Kunto Wijoyo dan Pentingnya Regenerasi kepemimpinan dalam Pimpinan dan antar ortom Muhammadiyah. 
6. Abraham Adimukti Ketua PD IPM Kota Surabaya menekankan pola pendidikan keluarga menjadi penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan khusus membangun karakter kepemimpinan di Muhammadiyah dan Keberpihakan Pimpinan terhadap pergerakan ortom Muhammadiyah. 

Sementara itu, Ketua Kwarda HW Dikky Syadqomullah, M.Hes selaku koordinasi AMM Kota Surabaya menyampaikan "Ortom adalah kebanggaan kita bersama, kader ortom adalah orang-orang yang hebat, yang siap dan mampu melanjutkan estafet kepemimpinan di persyarikatan Muhammadiyah, termasuk mampu menjadi 3P yaitu Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna Amal Usaha Muhammadiyah", paparnya.

Lanjut Ustadz Dikky menjelaskan, Pimpinan Muhammadiyah kedepan harus mempunyai program besar yang menjadi sekala prioritas kemajuan Muhammadiyah di Kota Surabaya. Menyiapkan kader secara totalitas termasuk program beasiswa buat kader Muhammadiyah sehingga nanti lulus kembali ke Muhammadiyah, membesarkan Amal Usaha Muhammadiyah. 

Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bersama, yaitu :
1. Menyiapkan data base Kader Muhammadiyah Surabaya yang tergabung di masing-masing ortom. Simpatisan yang potensial juga harus didata untuk kita dilakukan follow up melalui pendekatan sehingga siap mengikuti kaderisasi dan berjuang di Muhammadiyah. 
2. Kaderisasi harus dilakukan secara totalitas dengan sinergis dengan komponen Muhammadiyah, untuk menjadi penerus Muhammadiyah baik di Aum atau di Organisasi. Kedepan sudah tidak lagi Kepala AUM yang tidak peduli terhadap ortom, kalau ada maka perlu dilakukan pengkaderan ulang melalui Baitul Arqom. Muhammadiyah harus mengkolaborasi dengan semua elemennya yaitu ortom, majelis dan lembaga. Membuat formasi solid dalam melakukan gerakan yang berkemajuan. 
3. Program Penguatan Ekonomi, Muhammadiyah Surabaya harus membuat program penguatan ekonomi sebagai percontohan dan pelopor gerakan Muhammadiyah Jawa Timur. 
4. Pemberdayaan potensial jamaah Muhammadiyah untuk menggerakkan segala potensi yang ada. Ini dilakukan dalam rangka menguatkan jaringan dan penguatan pendanaan dalam dakwah Muhammadiyah. 
Hal ini sesuai pemahaman Surat An-Nisa ayat 9 dan Surat As-Shof ayat 4, pergerakan Kader Muhammadiyah harus mampu merapatkan barisan yang kuat, kuat dalam segala hal, kuat aqidahnya, ibadahnya dan akhlaknya termasuk kuat ekonominya. 

"Kuncinya harus bersinergi dan berkolaborasi dalam pengkaderan dan pemetaan kader potential sesuai dengan bidangnya harus dilakukan secara totalitas", tutupnya.(dw)


×
Berita Terbaru Update