Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Seorang Oknum ASN Guru Sekolah SDN Negri Gading 5 Surabaya, Diduga Usir Wali Murid dan Lecehkan Repotasi

| Februari 14, 2023 | 0 Views Last Updated 2023-02-14T12:06:09Z



Liputanphatas.com || Surabaya - Oknum Seorang ASN guru di sekolahan Negri Gading V, yang berlokasi dijalan Kapas Baru IV No. 1, Tambaksari, Surabaya,  dikeluhkan oleh wali murid atas dugaan pengusiran dan pelecehan repotasi saat akan melaksanakan rapat, Selasa (14/2/2023).

Hal itu disampaikan oleh orang tua murid kelas enam, bernama Siti Rohmah, dia mengaku bahwa Bu Sumartini yang mengajar di kelas VI itu telah mengusir secara tidak langsung mencari kesalahan wali murid karna memakai daster dan sendal jepit.

"Larangan itu dikeluarkan langsung dari lisan Bu Sumartini sebagai guru di kelas 6. SDN Negri Gading V Kecamatan Tambaksari. Kota Surabaya. Ia mengatakan kepada saya kalau datang ke sekolahan harus berpakaian rapi jangan berpakaian Daster dan sendal jepit." Kata Siti Rohmah mengikuti omongan Buk Sumartini. Selasa (14/02).

Masih kata Siti Rohmah, juga keluhkan soal prilaku dan kata-kata yang menyinggung hati situ Rohmah. bahwasanya perkataan yang dilontarkan oleh BU Tini, panggilan akrabnya itu terkesan sangat menyinggung hingga orang tua wali murid ini menagis dan mengadu kepada suaminya. 

"Saya sangat tersinggung dalam sikap dan kata-kata bu tini kepada saya. Gara-gara hanya memakai daster dilapisi jaket dan memakai sendal jepit di buat jadi masalah seolah-olah saya diusir namun secara tidak langsung." Jelas Siti Rohmah.


Lanjut kata dia, jika memang menggunakan Daster dan sendal jepit. Menurut pihak sekolah itu tidak sopan. Sebenarnya meraka harus terlebih dahulu memberitahukan atau mengumkan agar kita bisa menyesuaikan.

"Justru bukan malah diusir secara tidak langsung seperti ini oleh BU Titin gara-gara hanya pakai daster dan sendal jepit harus pulang kerumah." Ketusnya Rohmah.

Tambah Rohmah, Saya saat itu dipermalukan di depan para guru lain yang akan melaksanakan rapat, dia mengatakan kepada saya jangan pakai daster dan sendal jepit kalau datang ke istansi. Berpakaian yang rapi dan sopan karna ini rapat dengan kepala sekolah.

"Menurut ibu Siti Rohma, saya berpakaian daster dan sendal jepit karna saya keburu-buru untuk menghadiri rapat di sekolahan sehingga saya tidak sempat ganti pakaian. Namun setalah saya datang ke sekolahan, malah saya di permalukan di muka umum seperti itu." Ujarnya.

Disisi yang berbeda, Saat di konfirmasi Bu. Sumartini seolah-olah menepis soal pengusiran dan pelecehan repotasi yang dialami oleh orang tua murid bernama Siti Rohmah saat akan menghadiri rapat di sekolahan.

"Saya tidak mengusir, say hanya memberikan contoh Rohmah agar kalau datang ke sekolahan atau instansi harus berpakaian yang rapi dan sopan." Katanya Sumartini saat ditemui wartawan diruang kepala sekolah.

Saat disinggung terkait peraturan dan ketertiban di sekolahan soal pakaian. Digunakan oleh Rohmah orang tua murid Tersebut. Ia mengatakan kalau masalah pakaian disini. tidak ada peraturan yang harus paten. 

"Saya hanya menyarankan ke pada Bu. Rohmah orang tua murid. Agar jika datang ke sekolahan harus berpenampilan rapi bukan memakai daster dan sendal jepit. karna ini rapat dengan BNN Propinsi jatim atas penyuluhan anti narkoba." Jelas Titin.

Dalam persoalan ini wartawan yang datang ke sekolah mencoba menemui dan korformasi soal terjadinya pengusiran dan pelecehan repotasi terhadap salah satu orang tua murid kepada kepala sekolah SDN Negri Gading V. Surabaya.

Namun kepala sekolah bernama, Khoirul Mansuri saat itu tidak ada ditempat, dan terkesan tidak mau bertemu dengan wartwan serta diduga melepas tanggung jawabnya sebagai kepala sekolah. 

Hal itu disampaikan oleh Hendra Operator atau TU di sekolahan SDN Negri V Surabaya. "Hendra menuturkan, usai rapat tadi. Beliaunya, kepala Sekolah khoirul, langsung keluar lagi karna ada rapat penting, Namun saya sudah sampaikan hal itu kepada beliaunya." Singkat katanya Hendra. (*).
×
Berita Terbaru Update