Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Teguhkan Tujuh Gagasan Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya yang Berkemajuan

| Februari 05, 2023 | 0 Views Last Updated 2023-02-06T07:27:53Z



Liputanphatas.com || Surabaya, -Muhammadiyah adalah organisasi besar dengan mengusung medernisasi gerakan yang berkemajuan. Dalam semarak Musyawarah Daerah (Musyda) ke-18 Muhammadiyah Kota Surabaya pada tanggal 26 Februari 2023 di Universitas Muhammadiyah Surabaya, perlu adanya gagasan yang mengarah kepada ide berkemajuan demi "Membumikan Islam Berkemajuan, Memajukan Surabaya", Senin (06/02/2023) .

Ustadz Muhammad Jemadi, MA menyampaikan "Sebelum menuangkan gagasan untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, perlu ditulis ulang maksud dan tujuan Muhammadiyah". 

Mengutip Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah pasal 6 dituliskan "Maksud dan tujuan Muhammadiyah adalah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya". 

Untuk mengisi posisi sebagai pimpinan persyarikatan dibutuhkan orang-orang yang memahami dan telah berkiprah aktif untuk mewujudkan maksud dan tujuan tersebut (baca: kader ideologis)", tutupnya.

Masih Ustadz Jemadi, guna mewujudkan maksud dan tujuan Muhammadiyah perlu beberapa hal yang harus menjadi perhatian bersama, yaitu:
Pertama, kepemimpinan yang kuat (solid) mulai dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM). Hal ini dilihat dari program kerja yang segaris dan seirama yang dikomando oleh PDM. PDM kota Surabaya kedepan, harus diisi oleh kader-kader yang mampu mengkoordinasikan dan mensinergikan semua majelis dan lembaga agar berperan dan berdaya. 

Kedua, soliditas PDM agar semua program berjalan. Setiap personil pimpinan saling mendukung agar program-program hasil musyda dapat diwujudkan melalui majelis dan lembaga. Kegagalan kepemimpinan akan terjadi apabila masing-masing personil ingin maju sendiri dan mendominasi. Ber-Muhammadiyah itu menganut asas musyawarah dan kepemimpinan kolektif kolegial.

Ketiga, sinergitas majelis dan lembaga. Kegiatan majelis dan lembaga saling bersinergi, tidak ada lagi majelis atau lembaga mata air dan air mata. Antar majelis ada singkronisasi program dan kegiatan bersama termasuk dalam pembiayaan kegiatan. 

Keempat, PDM mampu menjawab dan memberi solusi setiap masalah yang dihadapi PCM, begitu juga PCM mampu mendampingi dan membina PRM. PDM selalu mendengar dan siap membantu PCM-PCM dalam menyelesaikan masalah di setiap PCM. PDM membuka diri 24 jam menerima informasi dari PCM-PCM. 

Kelima, Kepedulian terhadap kaderisasi dan mendistribusikan kader sesuai dengan kapasitas dan keahliannya. PDM memberikan kesempatan dan kegiatan AMM dan kader-kader untuk berproses disemua bidang. Misalnya ada kader ingin berkiprah di pemerintahan, maka harus didukung dan dibukakan jalan komunikasi dengan pemerintah. Kader ingin berusaha, PDM membangun jejaring dengan penguasa dan pengusaha. 

Keenam, Semangat untuk saling tolong menolong (ta'awun) antar PCM. Ketimpangan antar cabang harus segera diselesaikan agar semua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di setiap cabang memiliki standar yang sama baik sisi kualitas dan fasilitas. 

Ketujuh, mampu berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Program-program PDM harus gayung bersambut dan seirama dengan pemerintah kota. PDM aktif mengkomunikasikan program kerja dengan pihak-pihak terkait. Misalnya di bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kemasyarakatan. Hal ini bersambung dengan kaderiasi dan distribusi kader. 

"Semoga gagasan ini menjadi landasan dalam gerakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya yang akan datang. Semangat berlomba-lomba dalam kebaikan dimaknai sebagai semangat memacu dan meningkatkan prestasi. Jangan sampai ada untuk naik, menginjak yang lain", tutup Ustadz Jemadi yang aktif sebagai Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kenjeran.(Wid)


Editor: Dwi. H


×
Berita Terbaru Update