Liputanphatas.com || Malang - Memasuki hari ke-5 hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, produksi keripik aneka buah rumahan 'Kendedes Selecta Fruit', yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Gang III, Desa Tulungrejo, Selecta, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu kebanjiran pesanan.
Pasalnya, banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang baik bersama keluarga, teman maupun relasi bisnis untuk membeli beraneka macam keripik buah, untuk sekadar sebagai oleh-oleh di Kendedes Selecta Fruit tersebut.
Owner keripik buah Kendedes Selecta Fruit H. Khamim Tohari, S.Sos menyampaikan, bahwa dengan banyaknya wisatawan yang datang berlibur ke Kota Wisata Batu hingga berjubel-jubel, otomatis omset penjualan aneka ragam keripik buah juga turut meningkat drastis.
"Buah apel yang kami gunakan berjenis mana lagi, dengan dominan rasa manis karena jenis apel lain masih ada rasa asamnya. Apel mana lagi memiliki kulit buah hijau kekuningan, meski sudah matang warnanya tetap seperti itu. Untuk membuat keripik apel langkah pertama kita kupas kulitnya, kemudian kita serut menjadi ukuran tipis-tipis. Setelah itu kita cuci dan tiriskan, agar kadar airnya berkurang," ungkap Abah Khamim sapaan akrabnya pada awak media, pada Rabu (26/4/2023).
Mantan wartawan senior yang kini menjadi anggota DPRD Kota Batu ini juga menambahkan, untuk tahap berikutnya adalah proses Freezing atau pembekuan. Dimana tujuannya agar kadar air menjadi kering dan tekstur buah apel dapat mengeras dan padat, serta apel tersebut menjadi renyah juga empuk saat sudah menjadi keripik. Saat masuk kedalam mesin Vacuum yang kedap udara, buah apel agak sedikit lembek dan keras, akan tetapi setelah kering akan menjadi kering dan Crispy.
"Setelah kandungan air pada buah terserap sempurna buah tidak rusak, dan nilai gizi pada buah tidak berkurang yang artinya masih tetap tidak berubah. Setelah keripik apel sudah jadi, selanjutnya kita sortir dulu agar keripik yang sampai ke tangan para konsumen adalah kualitas yang terbaik, dan pastinya produk unggulan," imbuh dia.
Sementara itu, ditempat dan waktu yang sama Adit Kemal salah satu artis asal Jakarta yang sedang mencicipi keripik apel, keripik pisang dan keripik nangka mengatakan, bahwa usaha rumahan keripik buah ini ternyata sangat ramah lingkungan. Keripik yang dibawah standar atau yang agak hancur, tidak serta merta dibuang. Akan tetapi diberikan pada hewan ternak, seperti sapi dan kambing.
"Keripik buah nangkanya masih tetap berwarna kuning dan memiliki tekstur yang lebih halus, warna ini dihasilkan dari warna asli buah nangka itu sendiri tanpa pewarna buatan. Saya sudah mencicipi 3 jenis keripik buah ini, dan rekomended sekali serta layak banget saya bawa ke Jakarta buat oleh-oleh. Keripiknya bisa tahan lama lho sampai berminggu-minggu, meskipun makan receh, menu receh tapi rasa tak recehan," tandasnya.(Red/A.F)