Nah, yang menarik adalah mereka juga bisa melihat secara langsung bagaimana proses penerbitan SIM mulai dari pendaftaran, bagaimana ujian teori dan praktik dilakukan hingga foto dan cetak.
Bukan itu saja, mereka juga dibekali dengan wawasan dasar kelalulintasan seperti pengenalan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan maupun pengaturan lalu lintas yang diperagakan oleh salah sorang petugas.
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Mulyani, S.E., M.Si. yang kebetulan juga turut hadir dan membaur bersama para pelajar mengungkapkan, kesadaran tertib berlalu lintas harus ditanamkan sejak usia dini.
Menurutnya, tertib berlalu intas merupakan cermin keberadaban dan budaya suatu bangsa yang sudah seharusnya menjadi satu hal yang senantiasa tertanam di benak bagi setiap orang. Oleh sebab sudah selayaknya jika edukasi tertib berlalu lintas diberikan sejak kecil sehingga kedepan mereka bisa menjadi generasi yang tangguh, cerdas dan tentunya disiplin dalam berlalu lintas.
“Pembelajaran tidak selalu di dalam kelas dengan nuansa fiormal. Di usia mereka ini, yang dibutuhkan adalah contoh konkret, tedalan. Kita jadikan Polsanak ini menjadi salah satu pengalaman menyenangkan yang akan terus mereka kenang.” Ujar AKP Mulyani.
AKP Mulyani menambahkan, dalam Polsanak ini tidak melulu membahas soal kelalulintasan semata tetapi juga diajarkan tentang bagaimana penerapan nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari seperti pembelajaran hormat kepada orang tua dan guru, adab dan etika, bahkan diajarkan pula budaya mengantri
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga turut mengkampanyekan gerakan anti perundungan dimana, akhir-akhir ini banyak kasus perundungan yang mencuat ke permukaan. Ini harus menjadi perhatian semua pihak, termasuk para orang tua dan guru mengingat dampak yang dirasakan korban sangat besar.
Kita sampaikan agar anak-anak menyayangi teman-temannya seperti saudaranya sendiri. Hindari perlaku perundungan.” Imbuhnya.
Antusias para peserta Polsanak ini pun terbilang cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tingkat keaktifan para peserta menanyakan sesuatu yang mereka ingin ketahui. Bukan itu saja, beberapa diantaranya tanpa sungkan minta swafoto bersama petugas.
Suasana menjadi lebih meriah saat sejumlah petugas membagikan berbagai hadiah menarik kepada peserta yang bisa menjawab kuis yang diberikan. Tak ayal, merekapun berebut angkat tangan sembari menjawab.
“Harapan kita, mereka bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat yakni keluarga,” pungkasnya.
(Red).