Liputanphatas.com || Surabaya - Aliansi Madura Indonesia (AMI) kecewa dan Geram melihat kinerja KPU Kota Surabaya dan Bawaslu Kota Surabaya yang terkesan tidak Profesional dan Bobrok.
Melihat Ketidak Profesional dan Bobroknya kinerja KPU Kota Surabaya dan Bawaslu Kota Surabaya, Aliansi Madura Indonesia (AMI) tidak akan tinggal diam dan segera akan turun aksi demo besar-besaran.
Baihaki Akbar Ketua Umum ALIANSI MADURA INDONESIA (AMI) menyampaikan bahwa dugaan ketidak profesionalan dan kebobrokan kinerja KPU Kota Surabaya dan Bawaslu Kota Surabaya, sangat mencolok diantaranya KPU Kota Surabaya diduga membiarkan oknum Bacaleg berijazah SMP lolos dan mengikuti pemilu 2024 sebagai caleg DPRD Kota Surabaya.
Adapun ketidak profesionalan dan kebobrokan kinerja Bawaslu Kota Surabaya diantaranya diantaranya terkesan lamban untuk menindaklanjuti laporan dari AMI, terkait dugaan Money Polityc yang dilakukan oleh oknum caleg DPR RI Dapil 1 Jawa Timur, Caleg DPRD Prov Jatim Dapil 1 Jawa Timur, dan Caleg DPRD Kota Surabaya Dapil 2 Surabaya.
Maka dari itu kami Aliansi Madura Indonesia (AMI) sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial kontrol, akan menggelar aksi demo besar-besaran selama tiga hari berturut-turut mulai hari Rabu - Jumat, 6 - 8 Maret 2024 dengan tuntutan diantaranya :
1. Segera Diskualifikasi Oknum Caleg Yang Menggunakan Ijazah SMP.
2. Segera Diskualifikasi Dan Penjarakan Oknum Caleg DPR RI, Oknum Caleg DPRD Provinsi Jatim Dan Oknum DPRD Kota Surabaya Yang Melakukan Money Polityc.
3. Copot Dan Pecat Ketua KPU Kota Surabaya Dan Seluruh Jajarannya.
4. Copot Dan Pecat Ketua Bawaslu Kota Surabaya Dan Seluruh Jajarannya.
Demo Besar-besaran ini kami laksanakan karna kami sebagai rakyat Indonesia tidak menginginkan para pemimpin yang lahir dari Money Polityc (Serangan Fajar).
[Red]