Liputanphatas.com || Sekadau, Kalimantan Barat - Bukti dari kegagalan APH memberantas kegiatan PETI di sungai Kapuas Dusun Pelanjau Desa Entabuk Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau, masih marak kegiatan PETI terpantau oleh kamera tim ivestigasi awak media, saat melakukan dilpangan pada hari Jumat 23 dan 24 Agustus 2024 Wib
Jumlah mesin tambang PETI seperti nya makin bertambah pada hari pertama di hitung tim Ivestigasi media Jumat 23 Agustus terlihat belasan unit dan di hari Sabtu 24 Agustus 2024 sudah lebih dari 30 unit mesin sedot tambah PETI di sepanjang jalur Sungai Kapuas.
Informasi yang dapat dipercaya didapatkan tim Ivestigasi awak media, mejelaskan kalau kegiatan ini sudah di atur ucap sumber.
Sumber mengatakan parahnya lagi ternyata kegiatan tersebut sangat terstruktur, yang menjadi ketua struktur ternyata ada seorang oknum Kepala Dusun berinisial (GL) Dusun Pelanjau Desa Entabuk itu sendiri cetus sumber.
Tim ivestigasi awak media juga mencoba meminta konfirmasi kepada masyarakat setempat baik yang ditemui langsung maupun melalui telepon,masyarakat mengatakan memang benar kegiatan tersebut diketuai oknum kepala Dusun.
Salah satu warga seorang ibu ibu yang enggan menyebutkan namanya saat ditanyai oleh tim Ivestigasi awak media, menerangkan soal kegiatan PETI tersebut menurut penyampaian Kadus kepada masyarakatnya untuk membangun PAUD dan Jembatan, akan tetapi om sampai sekarang belum ada tuuu dibangun udah berapa kali buka dan ndak tau kemana uangnya,cetus seorang ibu ibu kepada tim awak media , ada warga lagi katakan mungkin udah masuk kocek kali om,
Om om om dari media yaaa jangan tuliskan nama kami dalam berita yaaa tau lah kami rakyat kecil ini ungkap mereka.
Dari sumber terpisah melalui telepon menyampaikan kepada awak media saat ditanya tentang kegiatan didekat rumah dan pemukiman mereka, sumber ini menjelaskan, itulah kubilang ton kami ini serba salah itu bukan lagi berbahaya saja, kami ini tidak bisa nyedot air kalau siang harus malam coba Anton kerumah kami lihat untuk mandi pun saja keruh air.
Entah gimana mereka buk dusun mungkin nego-nego sama yang kerja ndak taulah, dia lewat saja disini dengan mereka berlima ndak permisi dengan kami disini mandi pakai air itu ton, ungkapnya
Saat ditanya kebenaran yang menjadi ketua struktur pengurusnya lagi-lagi dia membenarkan, itu buk Kadus ton satu langting dia minta sepuluh juta sama orang-orang itu lalu uang itu dikemanakan mereka, dia bilang nanti mau kasik segala oknum Polsek,dan oknum Babinsa segala itu ini ndak tau kita cetus sang sumber.
Maka kami bilang dilanting mereka berlima itu diciduk, suruh makan kangkung, gimana kami masyarakat ini minum air ini, mandi air ini, ndak ada basa basinya mereka, cetusnya sumber degan nada kesal.
Masih kata sumber menjelaskan, Itu yang sakit ku bilang maksud kitakan ngomong lah sama kami disini jangan diam diam juga,nah ini kan bukan juga kita curiga yaa ton takutnya mereka untuk sendiri buka yaaaa ton tapi caranya bukan gitu tambahnya.
Berbeda dengan narasumber lain nya yang juga namanya tidak ingin disebutkan mengadukan kepada awak media,
Bang tambang mas yang ngejek di Kapuas daerah Desa Entabuk,yang berbatasan dengan sepauk sudah mulai lagi mereka kerja,hari ini mereka mulai lagi,mohon kalau bisa di tangkap Jak,karna di bawah/di hilir tempat mrka kerja ada kabel PLN yg nyebrang kapuas,dari sepauk ke kampung kiarak pesannya
Terhitung dari beberapa bulan yang lalu pihak kepolisian Kabupaten Sekadau sudah berupaya menghimbau kan agar tidak ada kegiatan melalui Kapolsek belitang hilir bahkan melakukan pembubaran, namun tampaknya hal itu tidak diindahkan oleh para pekerja dan pengurus, tentu jadi pertanyaan.
Seakan-akan APH sudah tidak ada harga diri Dimata para penambang emas tampa izin ini, melihat tingkah laku para penambang maka memang harus ada tindakan serius dari APH bukan hanya sekadar himbauan ataupun pembubaran tegas narasumber. (Yudo)
Sumber Pewarta : Antoni Tim Ivestigasi Awak Media