Liputanphatas.com // Surabaya - Sungguh keterlaluan, pembangunan Gedung Serbaguna (GSG) Tanah Kali Kedinding di wilayah Surabaya Timur ini patut diperiksa. Sebab, tembok bangunan gedung yang sudah diimpikan warga sekitar wilayah Kecamatan Kenjeran ini terlihat sudah mengalami keretakan. Diduga kuat kontraktor mengurangi matrial semen untuk adonan pemasangan tembok.
Dari pengamatan media ini dilapangan, menyebutkan, nampak dari pandangan luar bangunan GSG Tanah Kali Kedinding sudah berdiri kokoh. Pengecatan sudah dilaksanakan. Sepintas memang terlihat bagus. Namun, itu hanyalah kamuflase saja, sebab, bila diamati lebih dekat terlihat tembok GSG yang baru saja dibangun dibeberapa titik sudah retak.
Kemudian, beberapa keramik lantai halaman depan GSG terlihat pecah/rusak. Apakah kerusakan keramik itu terjadi pada saat pemasangan ataukah keramik itu sudah rusak tapi tetap dipasang. Entahlah, yang jelas keramik tetap rusak dan terpasang.
Selain itu, pada halaman depan GSG masih terlihat gundukan sirtu (pasir dan batu). Disekitarnya terlihat paving ada yang terpasang, sebagian masih belum terpasang. Hanya saja, bila diamati nampak tanah yang akan dipasang paving dipenuhi sampah. Tanah tersebut bila dilihat dari dekat seperti lumpur yang sudah mengering.
Kuat dugaan seperti berita sebelumnya, bahwa urukan tanah dari lumpur dipenuhi dengan sampah.
Saat media ini mengukur ketebalan pemasangan paving hanya sekitar 2 cm saja.
Saat dikonfirmasi pada Kasi Pengawasan DPRKPP, Rojin hanya berjanji pada media ini untuk melakukan pertemuan. Sayangnya, sampai berita ini ditayangkan, pejabat satu ini cuma membual.
Padahal Rojin seorang pejabat yang bertugas dan diberi amanah untuk mengawasi kinerja kontraktor pelaksana yang terikat kontrak dengan dinas terkait.
Asumsi masyarakat yang berkembang, apakah pengawasan ini lemah karena ada persekongkolan dengan penyedia? Namun, semua asumsi yang beredar negatif tersebut belum terkonfirmasi dengan jelas oleh media ini.
Ada yang menarik dalam mendapatkan gambar pembangunan GSG ini. Saat dilokasi ada seseorang yang bertujuan menjaga pembangunan GSG ini. Entah dari warga sekitar atau preman yang berkedok ormas menegur jurnalis tersebut.
"Ada keperluan apa foto-foto lokasi gedung kedinding dan belum ada ijin," tegur penjaga GSG ini.
Media ini pun membalas orang tersebut dengan santun namun efektif. "Bukannya ini anggaran memakai pajak rakyat dan rakyat wajib mengetahui kinerja dan berapa anggaranya," timpalnnya. Saat itu juga orang yang disuruh menjaga gedung GSG ini langsung pergi tanpa mengeluarkan kata-kata.
Diketahui paket pekerjaan Pembangunan Gedung Serba Guna Tanah Kali Kedinding dikerjakan oleh PT. Kailas Jelajah Nusantara (KJN). Proyek konstruksi pembangunan GSG yang menggunakan APBD ini menelan anggaran 1,86 Miliar tahun 2024. (Nang)